Kamis, 30 Juli 2015

Tulisan Rhenald Kasali ini layak disimak...



Guys, dolar sudah tembus Rp 13.3 ribu. Sebentar lagi akan banyak kita saksikan postingan yang hanya mengeluhkan keadaan dan complain. Padahal bagi mereka yang memiliki entrepreneurial thinking & action, remember this one:
Every single bad news is good news.
It is opportunity.
Dulu saat dolar tembus Rp 17.000 (krismon 1998) di mana-mana hanya ada komplain, karena sebagian besar pengusaha hutangnya in USD. Tetapi diam-diam petani kopi di Lahat, Lampung, dll, hidup senang dari export.
Demikian juga exportir lainnya. Senang diam saja. Rugi, ramai!
Tentu ini tidak akan menyenangkan bagi mereka yang berpenghasilan tetap: PEGAWAI.
Apalagi jika sudah sangat konsumtif.
Tentu ini menyulitkan bagi pengrajin Tempe, karena sebagian besar bahan baku kedelai kita masih impor. Tapi ini baik bagi petani kedelai lokal.
Sayangnya, luas lahan pertanian kedelai untuk memenuhi perut kita yang doyan makan tempe tidak memadai. Selain masakah alam dan logistic.
Sayangnya pula, ini menjelang Hari Raya. Kebutuhan pangan kita sedang tinggi2nya. Stok kita pun perlu penanganan khusus, sebab kita tinggal di negri kepulauan yang uang untuk bangun infrastrukturnya bertahun2 telah kita bakar buat subsidi BBM di daerah padat.
Dan KEPAHITAN INI masih harus kita jalani minimal 3 tahun ke depan.
Mengapa 3 TAHUN ?
Karena inilah PERUBAHAN. Ketika kurva ekonomi sedang naik ke atas, kita bongkar karena ekonomi selama ini TIDAK BALANCE. Selama ini tidak balance antara kapitalisme dengan kerakyatan, antara Indonesia Barat dengan Timur, antara plutokrat dengan buruh.
KITA Bongkar, terjadi perubahan. Kurva pertama dalam SIGMOID CURVE kita tinggalkan. Masuk ke kurva kedua, harus siap turun dahulu.
TURUN karena rakyat kaya tak disubsidi BBM nya, impaknya pada harga pangan, tapi infrastruktur yang dibangun baru akan jadi 3 tahun lagi.
PADAHAL infrastruktur yang buruk itulah yang mengakibatkan kita kalah bersaing dengan negri jiran, logistic cost kita mahal, ketimpangan dsb. Pelabuhan2 baru yang lautnya dalam, dermaga lebih luas, dengan teknologi baru, akan jadi 3 tahun lagi. Kita baru pada tahap groundbreaking.
Selama 30 tahun Jasa Marga hadir, kita hanya bisa membangun 800 km jalan tol. Kini akan dibangun jalan tol baru besar2an. Selama bertahun2 kita sedikit sekali mebangun power plant, beberapa tahun terakhir hanya 1.000-2.000 MW. Kini dibangun 7-10.000 MW setahun. Selama puluhan tahun kereta api hanya ada di Jawa dan sebagian Sumatra, tahun depan ribuan KM akan dibangun di semua pulau Nusantara.
Semua itu akan membuat kita lebih baik, tapi 3-5 tahun lagi. Sabarkah kita? Ini masalah besar. Kesabaran bukan masalah kecil.
Sulit disangkal kita tengah terbelenggu oleh Zona Nyaman. Nyaman dengan uang banyak, pulsa murah, bebas bicara, dan jual kecap.
- Kita lagi senang ganti gadget, motor-mobil, ziarah, piknik, umroh, beli tas mewah (40% yang antre di hermes Paris adalah orang kita).
- Pengacara kita juga senang karena sedang banyak kasus korupsi, prostitusi, artis konflik, sengketa tanah, judicial review dst. Feenya pun tinggi.
- Dokter juga senang karena rumahsakit penuh terus, penyakit tak kunjung habis di negri ini. Bahkan dukun pun sibuk.
- Wirausaha juga senang karena masih bisa menghindar dari pajak, meski perijinan mahal, toh bisa usaha tanpa izin.
- Guru2 juga senang karena sejak gajinya membaik, status lebih menarik, motor pun berganti mobil.
- Politisi yang korup juga makin senang karena KPK sedang melemah dan mereka bisa mengajukan praperadilan.
- Orangtua pun senang karena memasukkan anak ke SD sampai SMA pun gratis.
- Tak banyak yang menyadari bahwa uang kuliah kita pun underprice.
- Kebanyakan preman pun juga senang karena mereka bisa membuat ormas yang tak bisa dibubarkan. Ormas2 bisa jadi alat untuk menekan, demo bayaran dll.
Tetapi semua itu selalu disambut dengan PENYANGKALAN.
Menyangkal telah menjadi kaya. Kita terus merasa miskin dan akhirnya kelakuan kita pun bak rakyat miskin. Kita menjadi lebih banyak menuntut ketimbang berbuat, blamming others ketimbang mengkoreksi diri, mencari2 kesalahan ketimbang usulan. Kita menjadi lebih banyak ingin menguasai, mengambil. Ketimbang memberi. Dan menjadi tak sabaran.
Padahal, perubahan kita suarakan. Kita tuntut. Namun tak banyak yang mengerti, perubahan itu artinya PENGORBANAN.
PERUBAHAN itu butuh kita. Butuh dukungan moril. Bukan hujatan. Kalau anda hujat, mereka akan kembali POPULIS dan AMBIGU seperti masa lalu.
BERBAHAGIALAH kalian yang bersabar, yang sudah melihat (masa depan itu), meski BELUM TERLIHAT. NAMUN kasihanilah, mereka yang DIBUTAKAN, apalagi yang sudah buta namun mulutnya pedas, enteng menghujat dan selalu menyuarakan kebencian.
Sekali lagi, PERUBAHAN butuh KITA. Jangan buang waktu. BERBUAT jauh lebih baik ketimbang mencari-cari kesalahan.
Kata E Rossevelt,
The Future belongs to those who believe in the beauty of their dreams.
Action yuk.
(Rhenald Kasali)

BINGKISAN RAMADHAN DARI CAK NUN.

GUSTI ALLAH TIDAK NDESO
(Emha Ainun Najib)
Suatu kali Emha Ainun Nadjib ditodong dgn pertanyaan beruntun.
"Cak Nun," kata sang penanya, "misalnya pada waktu bersamaan tiba-tiba sampeyan menghadapi tiga pilihan, yang harus dipilih salah satu : 1. Pergi ke masjid untuk shalat Jumat. 2. Mengantar pacar berenang. 3. atau mengantar tukang becak miskin ke rumah sakit akibat tabrak lari, mana yang sampeyan pilih?..."
Cak Nun menjawab lantang, "Ya nolong orang kecelakaan....!!"
"Tapi sampeyan kan dosa karena tidak sembahyang?" kejar si penanya.
"Ah, mosok Allah ndeso gitu," jawab Cak Nun.
"Kalau saya memilih shalat Jumat, itu namanya mau masuk surga tidak ngajak-ngajak, " katanya lagi. "Dan lagi belum tentu Tuhan memasukkan ke surga orang yang memperlakukan sembahyang sebagai credit point pribadi. Bagi kita yang menjumpai orang yang saat itu juga harus ditolong, Tuhan tidak berada di mesjid, melainkan pada diri orang yang kecelakaan itu.
Kata Tuhan : Kalau engkau menolong orang sakit, Aku-lah yang sakit itu. Kalau engkau menegur orang yang kesepian, Aku-lah yang kesepian itu. Kalau engkau memberi makan orang kelaparan, Aku-lah yang kelaparan itu.
Kriteria kesalehan seseorang tidak hanya diukur lewat shalatnya. Shalat memang wajib tapi utk Allah (tdk dipamerkan kpd orang lain).
Tolok ukur kesalehan hakikatnya adalah output sosialnya : kasih sayang sosial, sikap demokratis, cinta kasih, kemesraan dengan orang lain, memberi, membantu sesama.
Idealnya, orang beragama itu seharusnya memang mesti shalat, ikut misa, atau ikut kebaktian, tetapi juga tidak korupsi dan memiliki perilaku yang santun dan berkasih sayang.
Agama adalah akhlak. Agama adalah perilaku. Agama adalah sikap. Agama mengajarkan pada kesantunan, belas kasih, dan cinta kasih sesama.
Bila kita cuma puasa, shalat, baca al-Quran, pergi ke kebaktian, ikut misa, datang ke pura. Menurut saya, kita belum layak disebut orang yang beragama. Tetapi, bila saat bersamaan kita tidak mencuri uang negara, menyantuni fakir miskin, memberi makan anak-anak terlantar, hidup bersih, maka itulah orang beragama. Ukuran keberagamaan seseorang sesungguhnya bukan hanya dari kesalehan personalnya, melainkan juga kesalehan sosial.
Orang beragama adalah orang yang bisa menggembirakan tetangganya. Orang beragama ialah orang yang menghormati orang lain, meski beda agama. Orang yang punya solidaritas dan keprihatinan sosial pada kaum mustadh'afin (kaum tertindas). Juga tidak korupsi dan tidak mengambil yang bukan haknya.
Karena itu, orang beragama mestinya memunculkan sikap dan jiwa sosial tinggi. Bukan orang-orang yang meratakan dahinya ke lantai masjid, sementara beberapa meter darinya, orang-orang miskin meronta kelaparan....!"

Al Quran tertua di dunia


Lembaran-lembaran (shuhuf) Al Quran tertua di dunia telah ditemukan setelah tersimpan dan tidak diakui oleh di perpustakaan di Inggris selama kurun 100 tahun hingga sekarang.
Peneliti dari Universitas Birmingham telah membukikan bahwa lembaran Al Quran ini berusia 1370 tahun. Lembaran Al Quran ini tertulis di atas kulit domba atau kambing pada sekitar tahun 568-645 Masehi dengan tingkat akurasi 95,4% ditunjukkan setelah melalui tes radiokarbon. Artinya, lembaran Al Quran (shuhuf) ini ditulis oleh sahabat pada saat Rasulullah Muhammad saw masih hidup.
Muhammad Afzal, CEO dari Birmingham Central Mosque, berurai air mata bahagia saat melihat lembaran-lembaran Al Quran tertua di dunia ini ditemukan.
Sahabat yg ingin melihat mushaf Al Quran ini dapat berkunjung ke The Barber Institute of Fine Art, The University of Birmingham, Inggris.

Bob Sadino (1933-2015)


Luar biasa!! Ini sangat menginspirasi saya… 
Semoga bisa menjadi inspirasi juga bagi temen" semua!

*** Membawa selusin bodyguard bukan jaminan keamanan. Tapi rendah hati, ramah, dan tidak mencari musuh, itulah kunci keamanan.

*** Obat dan vitamin bukan jaminan hidup sehat. Jaga ucapan, jaga hati, istirahat cukup, makan dengan gizi seimbang dan olahraga yang teratur, itulah kunci hidup sehat.

*** Rumah mewah bukan jaminan keluarga bahagia. Saling mengasihi, menghormati, dan memaafkan, itulah kunci keluarga bahagia.

*** Gaji tinggi bukan jaminan kepuasan hidup. Bersyukur, berbagi, dan saling menyayangi, itulah kunci kepuasan hidup.

*** Kaya raya bukan jaminan hidup terhormat. Tapi jujur, sopan, murah hati, dan menghargai sesama, itulah kunci hidup terhormat.

*** Hidup berfoya-foya bukan jaminan banyak sahabat. Tapi setia kawan, bijaksana, mau menghargai, menerima teman apa adanya dan suka menolong, itulah kunci banyak sahabat.

*** Kosmetik bukan jaminan kecantikan. Tapi semangat, kasih, ceria, ramah, dan senyuman, itulah kunci kecantikan.

*** Satpam dan tembok rumah yang kokoh bukan jaminan hidup tenang. Hati yang damai, kasih dan tiada kebencian itulah kunci ketenangan dan rasa aman.

*** Hidup kita itu sebaiknya ibarat “bulan & matahari”—dilihat orang atau tidak, ia tetap bersinar. Dihargai orang atau tidak, ia tetap menerangi. Diterimakasihi atau tidak, ia tetap “berbagi”.

*** Jika Anda bilang Anda susah, banyak orang yang lebih susah dari Anda. Jika Anda bilang Anda kaya, banyak orang yang lebih kaya dari Anda. Di atas langit, masih ada langit. Suami, istri, anak, jabatan, harta adalah “titipan sementara”. Itulah kehidupan.

*** Nikmatilah hidup selama Anda masih memilikinya dan terus belajar untuk bersyukur dengan keadaanmu! Karena Anda tidak akan tahu kapan Sang Pemilik Raga akan datang dan mengatakan pada Anda, “Ini saatnya pulang!”—memaksa Anda meninggalkan apa pun yang Anda cintai, dan Anda banggakan, serta sombongkan.

"Belajar Agama Kok Sama Budayawan, Cak Nun..!"

"Belajar Agama Kok Sama Budayawan, Cak Nun..!"



Banyak yang menyebutnya sebagai kyai mbeling. Dalam ceramahnya, Emha Ainun Nadjib atau Cak Nun nggak jarang menggunakan kata-kata yang sangat rakyat jelata(ndasmu, asu, jancok, taek, dsb) dan nylekit. Yang tentu saja menyesuaikan dengan audience-nya saat itu (tidak di depan anak kecil atau semacamnya). Cak Nun sengaja begitu agar tidak dikultuskan, tidak ingin di-wali-wali-kan oleh jamaahnya. Kalau orang yang pikirannya linier, sempit, tidak paham kontek, nggk kenal beliau..pasti bakalan berpikiran negatif, mengkafir-kafirkan.
Pernah suatu kali saat diundang di sebuah sarasehan, Cak Nun menyebutkan bahwa kita ini sesat, ulama-ulamanya sesat, semuanya sesat. 
"Coba tunjukkan satu saja di Indonesia ini yang tidak sesat," kata Cak Nun saat itu.
Mereka yang tidak kenal dan tidak terbiasa dengan omongan Cak Nun, marah besar. Terutama mereka-mereka yang masih muda.
Kita memang masih sesat karena setiap kita sholat diwajibkan membaca ayat 'Ihdinash Shirathal Mustaqim' yang artinya tunjukilah kami jalan yang lurus. 
"Kalau sudah merasa lurus dan benar maka nggak usah ikut pengajian..di sini tempatnya orang sesat yang terus mencari kebenaran dan jalan yang lurus."
Cak Nun tidak ingin masyarakat umum mengenalnya sebagai kyai, haji, ustadz atau gelar-gelar semacam itu. Beliau sengaja mencopot gelar-gelar tersebut. Pernah suatu kali Cak Nun jadi seorang pembicara dalam acara seminar. Panitia membuat Spanduk penyambutan yang isinya kurang lebih : "Selamat datang KH Emha Ainun Nadjib...."
Cak Nun pun bercanda sama panitia-nya, "Mas kalau gelar saya Kyai Haji..terus gelarnya Rasullulah apa mas ..: Kanjeng sepuh Kyai Haji Panglima Besar Waliyullah Nabiullah blablablablablabla..Muhammmad SAW."
Dan kayaknya Cak Nun berhasil dengan cita-citanya itu. Kebanyakan orang menganggapnya sebagai tokoh budaya, penyair atau seniman. Ketika ada jamaahnya Cak Nun yang bicara pemikiran (bukan ajaran) Cak Nun tentang agama, mereka sinis : "Kok percaya sama omongannya penyair... belajar agama kok dari seorang budayawan..!"
Tongkrongannya pun biasa saja, tidak menampakan diri sebagai seorang kyai. 
"Agama itu letaknya di dapur, nggak perlu dipamerkan di warungnya...nggak masalah kamu masak di dapur pakai gas, kompor biasa atau apa pun yang penting yang kamu sajikan di ruang tamu adalah masakan yang menyenangkan semua orang..begitu juga dengan agama, nggak masalah agama apapun yang di anut yang penting output di masyarakat itu baik..jadi orang yang mengamankan, menentramkan, menolong saat dibutuhkan.."
Cak Nun adalah salah satu tokoh gerakan reformasi (yang tidak diakui negeri ini), melengserkan sekaligus guru ngajinya Presiden Soeharto. Yang membujuk Gus Dur untuk mau jadi presiden dan mengajaknya meninggalkan istana saat Gus Dur di-impeachment oleh MPR.
"Lapo sampeyan nang istana setan...ayo mulih nang istana malaikat..!" ajak Cak Nun pada Gus dur.
"Nang endi istana malaikat iku Cak..?" tanya Gus Dur.
"Yo nang Ciganjur (rumah Gus Dur)..!" jawab Cak Nun.
Setelah itu Gus Dur keluar istana cuman pakai kaos oblong dan celana kolor.
Saya rasa jarang ada orang yang begitu ikhlas, berani, cerdas, arif seperti beliau. Walaupun pendidikannya cuman sampai semester 1 fakultas Ekonomi UGM tapi otaknya melebihi seorang profesor. Profesor pun minder kalau disandingkan dengan Cak Nun. Karena beliau adalah berlian yang intelektualitasnya mumpuni.
Banyak sekali aktifitas Cak Nun demi keutuhan NKRI yang tak pernah diakui, ditulis dalam sejarah Indonesia. Dan sekarang beliau memutuskan untuk Out Of Box dari semua itu. Indonesia mengalami sakit kronis parah. Ilmu manusia pun nggak sanggup untuk menyembuhkan Indonesia.
Cak Nun pun tak lagi mau tampil di media nasional. Menyibukan diri dalam kegiatan pengajian, shalawatan dan semacamnya (Mocopat Syafaat, Juguran Syafaat, Kenduri Cinta, Bang Bang Wetan dan sebagainya).
Cak Nun tidak mengakui negara Indonesia. Beliau cuma seorang penduduk Indonesia saja. 
"Saya tidak menganjurkan anda Golput...tapi kalau anda nggak Golput itu goblok..! Wis ngerti dike'i taek kok yo gelem ae...tiap lima tahun sekali dike'i taek kok yo ora kapok-kapok..! Terus anda masih penasaran : 'jangan-jangan ini lidah saya ya..? lho kok pahit..lho kok??'.."
Dalam setiap acara seminar, sarasehan atau apa pun namanya Cak Nun tidak pernah perduli soal honor. Dibayar atau tidak dibayar bagi Cak Nun tak masalah. Cak Nun mewanti-wanti pada manajemen yang ngurusi Cak Nun untuk tidak menyebutkan angka. "Berapa sih yang akan anda bayarkan pada saya??...dibayar berapapun nggak akan cukup!...Maka lebih baik tidak usah.
Bukannya saya hebat...tapi saya takut menyinggung perasaan Tuhan. Urusan Akhlak dan dagang harus dipisahkan. Jangan sampai akhlak dikapitalisasi."
Ustadz dibayar itu bukan karena transfer ilmunya tapi karena tenaganya, waktunya yang dikorbankan, akomodasinya dan seterusnya. Karena itu tidak selayaknya kalau ada Ustadz, Motivator, Guru Ngaji pasang tarif.
Cak Nun yang menyebarkan kebaikan, membuka pori-pori kecerdasan, mencerahkan, membesarkan hati para jamaahnya tanpa minta imbalan apa pun. Beliau selalu memposisikan sama dengan jamaahnya. Sama-sama belajar dan mencari kebenaran bersama.
---------------------------------------------------------------------------------------------------
Berikut ini cuplikan beberapa pituturnya tentang ketidakinginanya untuk dikultuskan :
"Awas kalau sami'na wa atho'na (kami dengar dan kami taat) sama saya....tak tonyo ndasmu..!
Karena di maiyah ini semua orang berposisi sama.
Di sini tidak ada kyai-nya, tidak ada imam-nya, tidak ada mursid-nya, tidak ada syekh-nya.
Biasanya khan sebuah perkumpulan pengajian atau tariqat ada 'ndas-ndasane' yang harus ditaati sama jamaahnya.
Yang harus anda taati hanya Rasullulah dan Allah..bukan saya...saya nggak mau..!
Soalnya kalau anda taat sama saya..Saat kamu nyolong..saya nggk bisa nolong kamu di akhirat. 
Hanya Allah dan syafaat Rasulullah yang bisa menolong kamu.
Kalau kamu taat sama saya..apa gunanya? 
Saya sendiri masih harus taat sama Rasullah dan Allah.
Di sini adalah majelis ilmu..mencari kebaikan bersama dan tujuanya bukan untuk menguasai Indonesia..tapi mencari kebenaran bersama.
Jangan hidup menurut Cak Nun. Hidup sekali kok menurut Cak Nun..menurut Cak Nun, menurut syekh ini, menurut ulama ini, menurut itu...gak kabeh!!
Hidup itu menurut Allah, menurut Rasullullah..titik!
Hidup sekali kok menurut ini, menurut itu.
Kalau hidup menurut Cak Nun, nanti saya diseret di pengadilan Gusti Allah :
"Wong iki jarene nglakoni ngene mergo awakmu Nun.."
Terus saya njawab, "lha salahe dewe..wong kulo cuma' ngomong kok.."
Kebenaran itu tidak pada siapapun. Kecuali pada keputusan terakhir anda masing-masing. Karena itu nanti yang dihisab oleh Allah. Anda boleh mendengar apa pun, boleh menafsirkan kayak apa pun, boleh melakukan apa pun setelah itu. Tapi sebenarnya yang dinilai adalah bahwa itu menjadi keputusan anda.
Jangan pernah punya keputusan yang tidak otentik pada diri anda masing-masing. Artinya kalau shalatmu itu ya shalat kamu dan Allah..itu otentik.
Bukan kamu plus Cak Nun, plus Kyai, plus Ustadz, plus Ulama dan Allah.
Sepanjang kebenaran itu anda ketahui terletak di situ 
maka seluruh forum apa pun tidak masalah. Karena anda dewasa, tidak gampang 'masuk angin' oleh kalimat kayak apa pun.
Jangan mau ditipu oleh siapapun yang menghadir-hadirkan Tuhan kepadamu. Yang menghalang-halangi hubunganmu dengan Allah. Jangan percaya kepada Emha Ainun Nadjib. Jangan percaya kepada Kyai, Ustadz atau siapapun. Itu hak pribadimu untuk menemukan Tuhanmu dengan gayamu dan caramu..!"
---------------------------------------------------------------------------------------------------
Begitulah segelintir cerita tentang sang Guru Rakyat yang sebenarnya bisa berjilid-jilid kalau diceritakan secara detail. Begitu banyak kiprah beliau dalam mencerdaskan rakyat negeri ini dengan gerakan Maiyah-nya yang tujuannya tidak untuk menguasai Indonesia. Indonesia itu kecil, Indonesia adalah bagian dari kampung halamanku, begitu kata Cak Nun.
Dan Maiyah bukanlah sebuah sekte, aliran, madzhab dan sejenisnya. Maiyah adalah sebuah majelis ilmu, mencari kebenaran bersama untuk membentuk manusia Indonesia baru yang tangguh, berani, cerdas dan berwawasan luas (tambahi sendiri kalau kurang).
---
(Robbi Gandamana. 27 April 2015. Sumber : Mocopat Syafaat, Kenduri Cinta atau pengajian maiyah yang lain, mbah google, buku, dsb)

Selasa, 02 Juni 2015

5 Kejadian Unik Yang Terjadi Saat Tidur.

 

Orang yang mengalami sulit tidur atau tidak tidur sama sekali bisa menderita masalah mental dan juga fisik. Maka dari itu, tidur sangat penting untuk memulihkan kesehatan tubuh. Berikut adalah beberapa hal yang menarik yang perlu Anda ketahui tentang tidur.

1. Mata bergerak
Ada lima tahapan yang terjadi pada gerakan mata saat Anda tidur. Pada tahap kelima, gerakan mata akan menjadi cepat. Selama tahap tersebut, Anda akan bermimpi dan tidur nyenyak.

2. Lumpuh
Apakah Anda pernah bermimpi Anda sedang berjalan atau melakukan gerakan tubuh lainnya? Namun, pada kenyataannya Anda tidak bisa menggerakkan tubuh sama sekali saat tidur, karena tubuh sedang dalam keadaan lumpuh. Hal tersebut terjadi untuk mencegah Anda membuat gerakan saat Anda bermimpi. Kelumpuhan itu normal dan terjadi pada setiap orang yang sedang tidur nyenyak.

3. Ginjal
Ginjal bekerja sepanjang hari untuk menyaring racun dari darah dan menghasilkan urine. Namun, pada malam hari, fungsi ginjal melambat sehingga Anda tidak merasa ingin buang air kecil setelah Anda tidur.

4. Hormon pertumbuhan
Ketika Anda berada dalam tidur nyenyak, tubuh Anda memproduksi hormon pertumbuhan. Hormon tersebut membantu dalam pertumbuhan otot dan tulang, ketika Anda masih muda. Ketika Anda dewasa, hormon itu membantu dalam perbaikan sel-sel tubuh.

5. Bisa terangsang
Merasa terangsang saat tidur adalah keadaan yang normal. Itu akan terjadi baik pada wanita mau pun pria. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa kondisi ini terjadi untuk mencegah tubuh masuk ke kondisi seperti koma. Ketika Anda merasa terangsang, Anda dapat segera bangun dari tidur. Jadi, otak Anda tetap menghubungkan Anda dengan dunia nyata saat tidur. Ini adalah salah satu fakta menakjubkan tentang tidur.

Inilah lima fakta menarik tentang tidur yang perlu Anda ketahui.